Desa Aan MAKMUR (Maju, Aman, Kuat, Mandiri, Unggul, dan Sejahtera). DESA AAN BEBAS BENTURAN KEPENTINGAN!

Artikel

Sejarah Desa Aan

07 Agustus 2018 13:38:09  Intan Murti Dewi  69.043 Kali Dibaca 

Jro Pasek Gelgel meninggalkan Gelgel.

Kira-kira di abad ke 16 tepatnya setelah berlangsungnya 3 keturunan Pemerintahan Raja Gelgel , maka Jero Pasek Gelgel dengan beberapa pengiringnya minta pamit kepada Dalem untuk mencari tempat sebagai tempat tinggal, yang sudah dapat diselidiki dari Bukit Buluh , ternyata terdapat hutan  di Barat Laut  yang berisi beringin kembar . Disanalah tujuan beliau beserta pengiringnya akan merabas hutan untuk dijadikan desa.

Pada bulan Srawana Icaka 1502 bulan Juli 1580 masehi,rombongan tadi berangkat kearah barat laut  dengan melalui jalan Akah - Manduang  akhirnya sampai  di Yeh Bulan. Disanalah mereka membuat rumah-rumah sementara untuk merabas hutan disebelah baratnya, ternyata hutan tersebut terdiri dari pohon “ Ea “. Karena mengalami suatu rintangan didalam perabasan tersebut maka kepala rombongan mohon wahyu dipucak bukit disebelah utara hutan sambil mengukur denahnya. Setelah mendapat wahyu  maka mereka mendirikan pelinggih tempat pemujaan yang diberi nama Pura Pengukuran dan sampai sekarang masih utuh untuk persembahyangan. Selanjutnya rombongan turun dan mulai mengadakan perabasan lagi dengan membuat satu pelinggih yang diberi nama Pura Swela, yang sampai sekarang tetap disungsung yang upacaranya jatuh pada hari Sabtu wuku landep (tumpek landep). Disinilah rombongan sambang semadi /bertapa dan selanjutnya mendirikan pondok-pondok perkemahan yang diberi nama Petapan. Perabasan terus dilaksanakan dan dilanjutkan sampai keselatan ,dimana para pekerja yang meninggal dikubur disebelah timur yang telah dirabas dengan mendirikan pelinggih dalem rajapati diberi nama Subangan. Dan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan agar keselamatan terjaga didirikan Pelinggih Sila Majemuh dan Puseh Swata.

I Gede Pasek bertemu dengan I Gusti Kacang Dawa dan adanya Raksasa Bangkongan

Selanjutnya rombongan yang telah mempunyai pondok-pondok Abasan. Disebelah barat daya dari pohon beringin kembar telah ada teratur rapi menyerupai sebuah desa,dimana pondok tersebut dihuni oleh I Gusti Kacang Dawa dengan pengiring-pengiringnya. Mereka lebih dulu mendiami pondok-pondok tersebut yang diberi nama pondok Banjar Ambengan dan masih ada bukti sampai sekarang. Setelah

mendengar rombongan I Gede Pasek berada di pondok abasan Swata, segera rombongan I Gusti Kacang Dawa bertemu dengan I Gede Pasek.  Disanalah mengadakan pertemuan dan saling menceritakan segala sesuatu yang sama mempunyai satu tujuan.

Diceritakanlah disebelah utara bukit terdapat sebuah Goa besar yang dihuni oleh mahluk seperti raksasa ,memakan daging manusia yang bernama raksasa bangkongan.

Perpisahan I Gusti Kacang Dawa dengan I Gede Pasek

Pondok Abasan semakin lama semakin berkembang. Dalam perencanaan akan melanjutkan perabasan lagi untuk membentuk desa yang permanen. Disinilah I Gusti Kacang Dawa minta berpisah dengan I Gede Pasek karena ada rasa kekecewaan.

Lahirnya Desa Aan

Berselang beberapa lama,kemudian pohon “ Ea “ sudah bersih dirabas maka segeralah Jro Gede Pasek bersama pengiringnya memindahkan pondok-pondoknya dari Abasan serta membangun rumah-rumah disebelah utara pohon beringin. Setelah membangun rumah-rumah lalu I Gede Pasek merencanakan pembangunan desa.

Perangkat-perangkat desa mulai diadakan seperti banjar patus,tempat-tempat ibadah sangat diutamakan seperti Kahyangan desa ,Penataran Gunung Kawi dll.

Wilayah Desanya dibagi 3 banjar :

1) Banjar Kelodan ( Banjar Peken sekarang )

2) Banjar Tengah  ( Banjar Pasek sekarang )

3) Banjar Kaleran  ( Banjar Carik Dalem/Swelagiri sekarang )

Demikian pula desa adatnya dibagi menjadi 2 bagian yaitu Adat Banjar Patus dan Adat Banjar Pura. Setelah Desa beserta perlengkapannya selesai dibangun maka pembangunan diarahkan pada sektor pertanian. Bendungan/Empelan segera dibangun,sehingga pengairan menjadi teratur dan lancar. Pondok Abasan yang dulunya dipakai tempat tinggal, sekarang dirubah dijadikan persawahan yang sangat subur.Semenjak itulah keseluruhan areal dari hutan “Ea” diubah namanya menjadi Desa Aan yang lebih kurang Icaka 1520.

Kirim Komentar


Nama
No. Hp
E-mail
Isi Pesan
  CAPTCHA Image  
 

 Pengaduan Online

Pengaduan Online

 Peta Lokasi Kantor


Alamat : Dusun Pasek, Desa Aan, Kecamatan Banjarangkan, Kabupaten Klungkung
Desa : Aan
Kecamatan : Banjarangkan
Kabupaten : Klungkung
Kodepos : 80752
Telepon : 03665581558
Email : info@aan.desa.id

 Statistik

 Sinergi Program

survey kepuasan masyarakat
Prodeskel Pajak Online

 Pemerintah Desa

 Media Sosial

 Arsip Artikel

07 Agustus 2018 | 69.043 Kali
Sejarah Desa Aan
24 Oktober 2019 | 68.460 Kali
Kelompok Tani Arsaning Widi
07 Agustus 2018 | 67.828 Kali
Profil Wilayah Desa
25 Juni 2020 | 67.756 Kali
BLT DD Desa Aan
12 April 2020 | 67.476 Kali
Laporan Pertanggungjawaban
24 Oktober 2019 | 67.412 Kali
Kelompok Ternak Terpadu Ceraki
06 Agustus 2018 | 67.395 Kali
Pemerintah Desa
25 Oktober 2024 | 7 Kali
Arti Lambang Desa Aan
23 Juni 2018 | 517 Kali
Rancang Bangun dan Pengelolaan BUMDesa
26 September 2019 | 527 Kali
MUSRENBANGDES RKP DESA AAN TAHUN 2020
20 Mei 2019 | 681 Kali
Pembukaan Padat Karya Tunai (PKT) Desa Aan, tgl 17 Mei 2019
19 Oktober 2020 | 1.298 Kali
Vaksinasi Rabies
13 April 2020 | 827 Kali
Himbauan UPTD Puskesmas Banjarangkan II
16 April 2020 | 865 Kali
Rapat Koordinasi Pengadaan Masker

 Agenda

Belum ada agenda

 Statistik Pengunjung

  • Hari ini:100
    Kemarin:272
    Total Pengunjung:361.885
    Sistem Operasi:Unknown Platform
    IP Address:3.129.211.111
    Browser:Mozilla 5.0

 Komentar